Beberapa program pendidikan yang terdapat di Fakultas Pertanian
Dapatkan informasi pendaftaran selengkapnya! .
Daftar SekarangKumpulan Jurnal yang dikelola oleh Fakultas Pertanian
[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran memiliki fasilitas musala (mushola) baru di lantai 3 Gedung Rektorat, Jatinangor. Pembukaan musala ditandai dengan salat zuhur berjemaah, pembacaan Q.S. Ar-Rahman, serta tausiah dari Rektor ke-11 Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Selasa (21/3/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh para pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Acara dipandu Sekretaris Direktorat Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi Unpad Ahmad Baehaqi, M.T.
Dikatakan Prof. Tri, memelihara dan memperindah tempat ibadah merupakan wujud syukur dari warga Unpad. Dengan keindahan dan kenyamanan tempat ibadah, diharapkan akan dapat meningkatkan praktik ibadah.
“Mudah-mudahan dengan semakin indahnya tempat ibadah kita, semakin sering kita hadir ke sini, dan dengan hadirnya kita berjemaah, Insyaallah akan luar biasa kebaikan-kebaikan yang akan terus kita peroleh,” harap Prof. Tri.
Diharapkan Prof. Tri, musala ini dapat menjadi salah satu fasilitas untuk membangun akhlakul karimah di lingkungan Unpad. Selain untuk salat, musala ini juga dapat menjadi fasilitas untuk berdiskusi untuk kebaikan.
“Mari kita tambah pemaknaan berjemaah lebih dari berjemaah saat salat. Mari berjemaah dalam menghasilkan kebaikan,” ajak Prof. Tri. (arm)*
The post Selesai Direnovasi, Musala Gedung Rektorat Unpad Siap Digunakan Jemaah appeared first on Universitas Padjadjaran.
Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Anggi Kusuma Putri
[Kanal Media Unpad] Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad untuk mulai memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia melalui bidang pertanian presisi. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan ekonomi negara serta upaya mengurangi kegiatan impor luar negeri.
Hal tersebut dikatakan Syahrul saat menjadi pembicara dalam kuliah umum “Pertanian Presisi Mendukung Pembangunan Pertanian Modern” yang diselenggarakan secara hibrid dari Ruang Serba Guna Gedung 2 Kampus Unpad, Bandung, Jumat (17/3/2023).
Pada kesempatan tersebut, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian Indonesia membutuhkan peran generasi muda.
“Menjadi petani itu hebat. Menjadi petani milenial itu keren,” kata Syahrul.
Menjadi petani hebat dapat dicapai dengan menerapkan ilmu yang didapat dari kuliah. Diyakini Syahrul Yasin Limpo, ilmu pertanian dan peternakan merupakan ilmu yang selalu dibutuhkan.
Syahrul juga mengajak akademisi bukan hanya fokus di teori atau kuliah di kelas, tetapi harus langsung terjun ke lapangan. Menghadapi perubahan zaman, ia juga berharap akan ada cara baru terkait pendekatan akademik dan manajemen sistem.
Dalam paparannya, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa bidang pertanian merupakan salah satu aspek yang akan selalu berkembang dalam kondisi apa pun. Seperti ketika pandemi Covid-19 melanda, pertumbuhan pada bidang pertanian di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan bidang lapangan usaha yang lain.
“Pertanianlah yang membuat Indonesia termasuk ke dalam negara yang rendah tingkat inflansinya,” kata Syahrul.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk saat ini sektor pertanian tidak bisa berkembang jika hanya mengandalkan lahan hamparan, terutama di wilayah Jawa khususnya Jawa Barat. Hal ini karena semakin lama jumlah lahan hamparan semakin berkurang, sehingga diperlukan teknologi pertanian presisi yang dapat dikembangkan di lahan pekarangan.
“Tujuannya untuk penyediaan pangan, pendapatan rumah tangga, dan menekan inflasi,” jelas Syahrul.
Kegiatan kuliah umum tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti dan dihadiri juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Meddy Rachmadi, Ir., M.S. (arm)*
The post Mentan Syahrul Yasin Limpo: Pertanian Buat Inflasi Indonesia Rendah appeared first on Universitas Padjadjaran.
Laporan oleh Destiana Fadilah
[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung kembali menjalin kerja sama di bidang akademik. Kali ini, kerja sama yang dilakukan berupa pelaksanaan kuliah Pancasila di Unpad untuk mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.
Kerja sama pelaksanaan kuliah Pancasila yang merupakan bagian dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Jaka Sembiring.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan di sela Kuliah Umum Pancasila untuk SBM ITB yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (17/3/2023) lalu.
Prof. Jaka menjelaskan, program tersebut diikuti oleh 367 mahasiswa SBM ITB dari prodi Manajemen dan Kewirausahaan. Mahasiswa akan mengikuti kuliah Pancasila di Unpad pada semester ini. "Hal ini tentu merupakan suatu kerja sama yang baik terutama pada bidang pendidikan antara ITB dengan Unpad," tuturnya.
Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara, yaitu: Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pengembangan Ideologi Pancasila RI Rima Agristina dan Dosen Fakultas Hukum Unpad Dr. Indra Perwira, M.H.
Rima Agristina menyampaikan materi mengenai Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Rima menjelaskan, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, melainkan sebagai ideologi negara.
"Oleh karena itu, tugas kita semua untuk bisa terus mempersatukan seluruh komponen bangsa adalah dengan membangun kedaulatan dalam berbagai aspek dan mewujudkan adil makmur bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Rima.
Sementara Indra Perwira membahas mengenai "Keadilan Sosial dan Demokrasi". Menurut Indra, prinsip Indonesia sebagai negara bangsa (national state) adalah Bhineka TunggalIka, persatuan dalam perbedaan, desentralisasi (hak asal usul), eksistensi bangsa ditentukan oleh eksistensi suku bangsa, budaya bangsa (simpul budaya local), freedom(anti keseragaman dan anti diskriminasi), social justice(pro keseteraan) dan harmony/ brotherhood (perdamaian abadi/kekeluargaan).
“Jangan pernah berhenti berkarya, jangan pernah berhenti belajar," kata Indra. (arm)*
The post Implementasi MBKM, Mahasiswa SBM ITB Ikut Kuliah Pancasila di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.
[Kanal Media Unpad] Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) raih prestasi dalam kompetisi nasional “Festival Ajisaka” yang diselenggarakan Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada.
Pada malam penghargaan Festival Ajisaka yang diadakan di Gedung Fisipol UGM, Sabtu (11/3/2023), delegasi dari Fikom Unpad berhasil memborong delapan penghargaan bergengsi.
Delegasi dari Program Studi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad berhasil meraih juara pertama dan ketiga dalam Pertarungan Humas Nusantara (Prahasta) kategori lomba Public Relations Campaign. Juara pertama diraih oleh tim "Tap in Team"dan juara ketiga diraih oleh tim "Barokah". Selain itu, tim "Legish" berhasil masuk menjadi lima besar dalam lomba ini.
Adapun dalam Prahasta Risk Management, delegasi Prodi Humas juga berhasil menjadi juara pertama dan kedua. Juara pertama diraih oleh tim "PResident"dan juara kedua diraih oleh tim "Legacy".
Prestasi membanggakan juga hadir dari delegasi Program Studi Ilmu Komunikasi PSDKU Kampus Pangandaran oleh tim "Konklusi Kita" yang berhasil menjadi juara ketiga dalam kompetisi Ajang Citra Sejuta Warna (Arjuna) kategori Podcast.
Pada kompetisi Arjuna kategori Homeless Media, delegasi dari Program Studi Manajemen Komunikasi, yaitu tim "Orang Sibuk"berhasil menjadi juara pertama. Sementara, delegasi dari Program Studi Jurnalistik, tim "Hippala"menjadi juara ketiga.
Selanjutnya, pada mata lomba Sayembara Dewa Pariwara (Sadewa) kategori Social Media Activationdimenangkan oleh delegasi dari Program Studi Manajemen Komunikasi, yaitu tim "Happily Ever After".
Festival Ajisaka merupakan kompetisi tahunan dalam bidang ilmu komunikasi bertaraf nasional yang terbuka bagi seluruh mahasiswa di Indonesia. Tahun ini, Festival Ajisaka mengusung tema “Agnia Abhipraya: Pembawa Cahaya Pengharapan”. (rilis)*
The post Tim Fikom Unpad Raih 8 Penghargaan di Festival Ajisaka UGM appeared first on Universitas Padjadjaran.
[Kanal Media Unpad] Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Padjadjaran secara resmi mendapatkan lisensi sebagai LSP P1 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI. Dengan demikian, LSP Unpad telah dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi mandiri dan mengeluarkan sertifikat kompetensi untuk mahasiswa.
Peresmian lisensi LSP Unpad ditandai dengan penyerahan sertifikat lisensi oleh Kepala BNSP Kunjung Masehat kepada Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dalam acara yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (20/3/2023). Acara tersebut dihadiri sejumlah dekan dan direktur di lingkungan Unpad.
Dalam sambutannya Kunjung mengatakan, di era persaingan saat ini, industri melihat kualitas sumber daya manusia berdasarkan kompetensinya. Kompetensi tersebut dibuktikan melalui sertifikat kompetensi yang dimiliki. “Kalau kita mau kemana-mana pasti yang dibutuhkan bukti kompetensinya,” ujarnya.
Hadirnya LSP Unpad yang sudah berlisensi dapat mendorong penguatan kompetensi mahasiswa, bukan hanya mahasiswa vokasi tetapi juga non-vokasi. Diharapkan, LSP Unpad akan mendorong makin banyak lulusan perguruan tinggi yang besertfikat kompetensi, sehingga industri bisa mendapatkan kandidat yang sesuai kebutuhan.
Kunjung berharap LSP Unpad yang saat ini memiliki 10 skema sertifikasike depan dapat ditingkatkan lagi jumlah skemanya. Hal tersebut diperlukan agar Unpad dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna, dalam hal ini adalah industri.
“Unpad prodinya ada banyak, sehingga diharapkan setiap prodi itu punya skema kompetensinya,” kata Kunjung.
Sementara itu, Rektor mengapresiasi capaian LSP Unpad yang berhasil terlisensi BNSP. Menurut Rektor, lulusan Unpad tidak hanya memiliki pengetahuan sesuai jenjang kompetensinya, tetapi juga dilengkapi keterampilan yang dibuktikan melalui sertifikasi.
Menanggapi harapan Kepala BNSP, Rektor mendorong semua prodi di fakultas untuk menyiapkan skema kompetensi apa yang bisa diusulkan ke LSP. “Tantangannya adalah asesor. Begitu skema kompetensi ditayangkan, maka asesornya juga harus ada,” ujarnya.
Selain itu, Rektor berharap LSP Unpad yang saat ini sebagai LSP P1 bisa dikembangkan menjadi LSP P2 atau P3. Hal tersebut didasarkan bahwa selain mahasiswa, sertifikasi kompetensi juga diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas pegawai.
Kepala LSP Unpad Syariful Mubarok mengatakan, 10 skema kompetensi LSP Unpad yang sudah terverifikasi, yaitu: Manajer Produksi Agribisnis, Manajer Produksi Film, Pembuatan Roti, Pengelolaan Arsip Berbasis Digital, Teknisi Akuntansi Ahli, Pengumpul Data Senior Terumbu Karang, Melaksanakan Verifikasi/Kalibrasi Alat Ukur dan Alat Uji, Produsen Benih Tanaman, Asisten Teknis Reproduksi Ternak, serta Personel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Total asesor yang sudah terdaftar dan afiliasi dengan LSP Unpad adalah 24 orang. “Ke depan kita akan ajukan kembali. Penambahan fakultas yang belum ada skema kita akan ajukan ke tahap dua,” kata Syariful.
Acara juga diisi dengan kick off pelaksanaan uji sertifikasi dari 10 skema kompetensi yang dilakukan di tiap-tiap Tempat Uji Kompetensi (TUK) di lingkungan Unpad.*
The post LSP Unpad Raih Lisensi dari BNSP appeared first on Universitas Padjadjaran.
[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Teknologi Induistri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Sumanti Debby Moody, Ir., M.S., mengembangkan biskuit sinbiotik sebagai pangan fungsional. Biskuit ini berbahan baku tepung komposit yang berasal dari komoditas lokal.
“Kami ingin mengurangi kebutuhan terigu dengan membuat tepung komposit,” ujar Guru besar Mikrobiologi Pangan ini dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu "Potensi Biskusi Sinbiotik Berbasis Tepung Komposit Lokal sebagai Bahan Fungsional" yang digelar Dewan Profesor Unpad secara daring, Sabtu (20/3/2023).
Dikatakan Prof. Debby, pada umumnya biskuit berbahan baku terigu. Namun, terigu merupakan komoditas impor dan harganya cenderung mahal.
Untuk itu, dalam penelitiannya, ia membuat tepung komposit berbasis komoditas lokal, yaitu tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar, dan tepung kedelai hitam.
“Ubi jalar dan bonggol pisang akan memberikan komponen karbohidrat dan di dalam pembuatan suatu produk pangan, itu harus dilengkapi dengan senyawa protein. Senyawa protein diambil dari produksi kedelai hitam,” jelasnya.
Diungkapkan Prof. Debby, kedelai hitam berpotensi menjadi bahan baku pangan fungsional karena mengandung asam amino esensial, vitamin, saponin, serta kaya akan antioksidan terutama isoflavon.
“Kenapa tepung kompiosit ini berpotensi untuk produk pangan fungsional? karena tepung komposit ini mempunyai sifat-sifat fungsional tertentu,” ungkapnya.
Komposisi kimia dari tepung tersebut yaitu mengandung karbohidrat 71%, protein 13%, lemak 6%, air 5%, dan abu 5%. Karbohidrat tersebut terdiri dari pati 47%, amilopektin 40%, amilosa 10%, dan gula pereduksi 3%.
Lebih lanjut Prof. Debby menjelaskan, tepung komposit tersebut mengandung komponen bioaktif yang jika diiformulasikan menjadi produk pangan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Tepung tersebut mengandung senyawa isoflavon, inulin, FOS, fenol, serat pangan, dan tanin yang baik untuk kesehatan.
Dikatakan Prof. Debby, karena mengandung inulin sebagai senyawa prebiotik, tepung ini potensial untuk dijadikan biskuit sinbiotik, yaitu dengan menambahkan probiotik.
“Biskuit sinbiotik itu adalah perpaduan atau campuran antara senyawa prebiotik yang ada pada tepung plus bakteri probiotik,” jelasnya.
Dalam membuat biskuit sinbiotik, Prof. Debby menambahkan probiotik berupa mikrokapsul bakteri probiotik L. acidhopillus.
“Karena menggunakan bakteri probiotik, maka di dalam proses pemanggangan kami menggunakan freeze drying,” ungkapnya.
Prof. Debby mengungkapkan bahwa dalam penelitiannya, biskuit sinbiotik tersebut mengandung karbohidrat 60%, protein 10%, kadar lemak 25%, kadar air 3%, dan kadar abu 2%. Biskuit juga mengandung komponen bioaktif berupa isoflavon, serat pangan, inulin, FOS, fenol, dan tanin.
Sejumlah manfaat diyakini dapat diperoleh dari mengonsumsi biskuit sinbiotik ini. Manfaat tersebut di
antaranya dapat menghambat bakteri patogen dalam tubuh, menurunkan kolesterol, meningkatkan imunitas, dan mencegah kanker usus. Karena tidak mengandung gluten, Prof. Debby juga mengatakan biskuit ini baik dikonsumsi bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus. (arm)*
The post Guru Besar Unpad Kembangkan Biskuit Sinbiotik dari Tepung Komposit appeared first on Universitas Padjadjaran.